Landasan Dasar Perhatian Orang Tua

Dasar-dasar perhatian orang tua meliputi : dasar secara filosofis, dasar secara religius, dasar secara psikologis, dasar berdasarkan sosial  budaya, dan dasar secara pedagogis. 

Landasan Dasar Perhatian Orang Tua

a.  Dasar filosofis 

Filosofis artinya kecintaan terhadap kebijaksanaan. Filsafat merupakan ilmu yang mempelajari kekuatan yang didasari proses berfikir dan bertingkah laku, teori tentang prinsip-prinsip atau hukum- hukum dasar yang mengatur alam semesta serta mendasari semua pengetahuan dan kenyataan, termasuk ke dalamnya studi tentang estetika, etika, logika, metafisika dan lain sebagainya. Filsafat merupakan pemikiran yang sedalam-dalamnya, seluas-luasnya, setinggi-tingginya, selengkap-lengkapnya serta setuntas-tuntasnya tentang sesuatu sehingga mengarah pada hakikat sesuatu5.  Perhatian orang tua merupakan serangkaian tindakan yang diharapkan merupakan tindakan yang bijaksana, oleh karena itu diperlukan pemikiran filosofis tentang berbagai halyang bersangkut paut dengan bimbingan. Pemikiran dan pemahaman filosofis menjadi alat yang bermanfaat bagi seorang pembimbing.  

b. Dasar Religius 

Unsur keberagamaan terkait erat dengan hakikat, keberadaan dan peri kehidupan kemanusiaan. Dalam dasar religius dalam perhatian orang tua ini terdapat tiga hal pokok, yaitu :
                                                        
1). Keyakinan bahwa manusia dan seluruh alam semesta adalah makhluk Tuhan. 

2). Sikap yang mendorong perkembangan dan perikehidupan munusia berjalan ke arah dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama. 

3). Upaya yang memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya secara optimal suasana dan perangkat budaya (termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi) serta kemasyarakatan yang sesuai dan meneguhkan kehidupan beragama untuk membantu perkembangan dan pemecahan masalah individu6.

c. Dasar psikologis  

Psikologis merupakan kajian tentang tingkah laku individu.  Landasan psikologis dalam bimbingan berarti memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu yang menjadi sasaran layanan. Hal ini sangat penting karena bidang garapan bimbingan adalah tingkah laku, klien yaitu tingkah laku klien yang perlu diubah atau dikembangkan apabila ia hendak mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya atau ingin mencapai tujuan-tujuan yang dikehendakinya. 

Tingkah laku secara sederhana batasan tingkah laku adalah gerak gerik hidup individu yang data dirumuskan dalam bentuk kata kerja. Segenap kata kerja yang dapat dijumpai di dalam kamus bahasa dan kata kerja bentukan menggambarkan tingkah laku tertentu. Jenis dan jumlah tingkah laku manusia terus berkembang sesuai dengan perkembangan budaya mereka. Tingkah laku individu tidak terjadi dalam keadaan kosong, melainkan mengandung latar belakang, latar depan, sangkut-paut dan isi tertentu. Lagi pula, tingkah laku itu berlangsung dalam kaitannya dengan lingkungan tertentu yang mengandung di dalamnya unsur-unsur waktu, tempat dan berbagai kondisi lainnya. Suatu tingkah laku merupakan perwujudan dari hasil interaksi antara keadaan interen individu dan keadaan ekstern lingkungan. 

d. Dasar sosial budaya  

Sosial merupakan salah satu dari dimensi kemanusiaan. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak pernah dapat hidup seorang diri. Di manapun dan bilamanapun manusia hidup senantiasa membentuk kelompok hidup terdiri dari sejumlah anggota guna menjamin baik keselamatan, perkembangan, maupun keturunan. Dalam kehidupan kelompok itu, manusia harus mengembangkan ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing individu sebagai anggota demi ketertiban pergaulan sosial  mereka. Ketentuan- ketentuan itu biasanya berupa perangkat nilai, norma sosial  maupun pandangan hidup yang terpadu dalam system budaya yang berfungsi sebagai rujukan hidup para pendudkungnya. Rujukan itu, melebihi proses belajar, diwariskan kepada generasi penerus yang akan melestarikannya. Karena itu masyarakat dan kebudayaan itu sesungguhnya merupakan dua sisi dari satu mata uang yahng sama. Sosial budaya mencakupi unsur-unsur sosial kemasyarakatan yang terkait dengan sosiologi dan kebudayaan. 

e. Dasar pedagogis 

Setiap masyarakat, senantiasa menyelenggarakan pendidikan dengan berbagai cara dan sarana untuk menjamin kelangsungan hidup mereka. Boleh dikatakan bahwa pendidikan itu merupakan salah satu lembaga sosial  yang universal dan berfungsi sebagai sarana reproduksi sosial. Dengan reproduksi sosial  itulah nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial  yang melandasi kehidupan masyarakat itu diwujudkan dan dibina ketangguhannya. Karena itu berbagai cara dilakukan masyarakat untuk mendidik anggotanya, seperti menceritakan dongeng-dongeng mitos, menanamkan etika sosial dan memberitahu, menegur dan ketaladanan; melalui permainan, terutama yang memperkenalkan peran-peran sosial, serta lain-lain kegiatan di antara teman sebaya, dan kerabat

cara pembuatan proposal skripsi Yang Benar

PROPOSAL SKRIPSI


PENGANTAR

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah laporan hasil perancangan atau penelitian mandiri untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan S-1 pada Jurusan Teknik Teknik Elektro UMY. Sebelum melakukan penulisan skripsi ini mahasiswa wajib membuat proposal skripsi yang disetujui kedua dosen pembimbing. Proposal skripsi yang telah disetujui dosen pembimbing berfungsi pegangan selama melakukan kegiatan skripsi.
PENGERTIAN & TUJUAN
cara pembuatan proposal skripsi Yang Benar
Add caption

Salah satu kegiatan pendidikan mahasiswa di perguruan tinggi adalah melakukan penulisan karya ilmiah berupa skripsi. Dengan demikian skripsi merupakan karya ilmiah yang disusun berdasarkan hasil penelitian di lapangan atau di laboratorium atau berupa perancangan sistem/alat untuk menyelesaikan suatu masalah.
Penelitian atau perancangan alat/ sistem ini merupakan suatu kegiatan ilmiah yang diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan dengan menggunakan berbagai informasi dan metodologi dalam bidang ilmu yang melingkupinya. Dalam kegiatan tersebut mahasiswa dituntut mengerahkan kemahiran berpikir, bersikap dan bertindak dalam usaha menggali dan mengembangkan pengetahuan yang baru untuk disumbangkan dalam bidang keahliannya. Selain itu dituntut untuk menerapkan kaidah dan etika ilmiah yang berlaku di lingkungan masyarakat ilmiah.
Dalam kaitan itu, peran Dosen dan Mahasiswa dalam penyusunan skripsi dapat ditunjukkan melalui distribusi kontribusinya. Berdasarkan pengalaman, kontribusi masing-masing sangat bervariasi. Tabel berikut memberikan gambaran kontribusi dosen dan mahasiswa dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan Skripsi Kontribusi

Dosen Mahasiswa
Penentuan Topik dan Tema 20 - 100 % 0 - 80 %
Perencanaan Penelitian 20 - 80 % 20 - 80 %
Pelaksanaan Penelitian 0 - 30 % 70 - 100%
Penyusunan Laporan 10 - 20 % 80 - 90 %
Presentasi 10 - 20 % 80 - 90 %

Tujuan dari penyusuan skripsi secara umum adalah :
1. memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan dalam mengindentifikasi, memformulasi, dan menyelesaikan masalah iptek,
2. sebagai ujian akhir untuk memperoleh kualifikasi Sarjana S-1,.
Kegiatan penyusunan Skripsi hendaknya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh mahasiswa untuk melengkapi pengetahuan dan kemampuannya agar menjadi Sarjana Teknik yang :
1. mampu menerapkan pengetahuan matematika, sains dan keteknikan,
2. mampu merancang dan melakukan eksperimen dan juga menganalisis dan menginterpretasikan data,
3. mampu merancang sistem, komponen atau proses sesuai tuntutan yang dikehendaki,
4. mampu mengidentifikasi, memformulasi dan menyelesaikan masalah keteknikan

Prosedur penyusunan skripsi diatur secara akademik dan administrasi sesuai panduan yang ada. Untuk konsultasi penyusuan proposal skripsi sepenuhnya diserahkan kepada mahasiswa dengan dosen yang sesuai dengan keminatan studinya.


RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI

JUDUL
Menggambarkan tentang materi skripsi secara singkat, jelas dan spesifik.
Contoh:
SENTER DENGAN ISI ULANG DARI SUMBER ENERGI MEKANIK

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berisi uraian tentang kenyataan yang melatar belakangi munculnya gagasan pembuatan skripsi, antara lain berupa gambaran tentang keadaan riil lengkap dengan permasalahan yang ada yang perlu diselesaikan. Paragraf berikutnya berisi gambaran keadaan lebih baik yang diharapkan setelah masalahnya terselesaikan dan pentingnya masalah tersebut diselesaikan.
Contoh:
Perkembangan dalam dunia elektronika saat ini sudah merupakan bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi yang pada saat ini tengah berjalan dengan pesat seiring dengan lajunya zaman. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan manusia akan kemudahan dan efisiensi penggunaan energi dalam berbagai bidang, namun bentuk tetap ringkas serta berpenampilan menarik.
Salah satu dari sekian banyak peralatan produk teknologi adalah senter. Sejak pertama kali diciptakan hingga saat ini senter digunakan oleh manusia sebagai alat yang dapat mengeluarkan cahaya untuk membantu manusia agar dapat melihat atau mengidentifikasikan suatu benda yang berada dalam suatu tempat yang kurang mendapatkan cahaya atau bahkan tidak adanya cahaya sama sekali. Kebutuhan senter saat ini sangat dibutuhkan dalam kegiatan-kegiatan seperti navigasi darat, poskamling, nelayan, kebutuhan di rumah di saat mati lampu dan lain sebagainya.
Senter memang sangat dibutuhkan oleh manusia sebagai salah satu sumber cahaya yang praktis. Penggunaan senter tidak dapat terlepas dari ketersediaan energi pada baterai yang digunakan. Selama ini penggunaan senter sering terganggu karena kehabisan energi dari yang digunakan. Senter tersebut dapat digunakan kembali jika baterai diganti atau diisi ulang dengan mengambil energi dari jaringan listrik PLN. Hal ini akan sulit dilakukan bila cadangan baterai habis dan jauh dari jaringan listrik PLN.
Agar penggunaan senter tidak terganggu, bila tidak ada baterai cadangan atau jauh dari PLN diperlukan adanya senter yang sumber energinya tidak tergantung dari dua jenis sumber energi tersebut. Dengan kata lain diperlukan senter yang sewaktu-waktu dapat digunakan.

B. Perumusan Masalah
Berisi tentang masalah-masalah yang akan diselesaikan, alternatif penyelesaian yang bisa dilakukan, alternatif terpilih lengkap dengan argumenmtasi.
dilengkapi dengan keadaan yang diharapkan setelah masalah tersebut terselesaikan.
Contoh:
Pada umumnya sumber energi senter berupa baterai, baik sel kering yang satu kali pakai dibuang, atau baterai yang bisa diisi ulang dengan jaringan listrik PLN. Dengan demikian akan mengalami kendala ketika cadangan baterai habis dan jauh dari jaringan listrik PLN. Untuk mengatasi hal ini diperlukan sebuah senter yang siap digunakan setiap saat. Masalahnya adalah bagaimana mewujudkan sebuah senter yang dapat diisi ulang dengan mudah setiap saat dan dimana saja tanpa tergantung adanya jaringan listrik PLN.

C. Tujuan 
Berisi tujuan dilakukannya penelitian atau pembuatan sebuah peralatan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
Contoh:
Mewujudkan sebuah senter yang dapat diisi ulang dengan mudah setiap saat dan dimana saja tanpa tergantung adanya jaringan listrik PLN.

D`. Kontribusi
Berisi tentang manfaat hasil perancangan yang dilakukan bagi kehdupan masyarakat.
Contoh:
Senter hasil perancagan ini diharapkan dapat digunakan untuk mengatasi kendala kehabisan energi baterai yang dapat terjadi pada saat senter sebagai sumber cahaya benar-benar diperlukan pada saat cadangan baterai habis atau jauh dari jaringan PLN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang teori berkenaan dengan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan dan upaya penyelesaiannya. Bila diperlukan ada hipotesa bahwa masalah yang ada dapat diselesaikan dengan sistem/alat yang dibuat.

BAB III METODOLOGI

A. Prosedur Perancangan
Berisi tatacara dan langkah-langkan yang diperlukan untuk mencapai tujuan perancangan yang dilakukan.
Contoh:
Tata cara yang dilakukan untuk mewujudkan senter menggunakan pengisi baterai dengan induksi elektromagnetika mulai darai awal hingga akhir adalah sebagaimana ditunjukan dalam Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Prosedur perancangan

B. Analisis Kebutuhan
Berisi tentang hal-hal yang harus ada pada hasil perancangan agar mampu menyelesaikan masalah yang ada sesuai tujuan.
Contoh:
Sesuai penyelesaian masalah yang akan dilakukan, kebutuhan pokok yang harus ada padfa senter tersebut yang hendak dibangun adalah:
1. Senter yang dirancang harus dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama dan dengan intensitas cahaya yang sekiranya memenuhi kebutuhan.
2. Pengisian baterai harus dapat dilaksanakan sewaktu-waktu baik pada saat energi baterai habis atau sekedar untuk menambah cadangan energi.
3. Senter tetap haruis relatif ringan sehingga mudah dibawa dan mudah pula dalam pengisian.

C. Spesifikasi dan Desain
Berisi spesifkasi alat yang dirancang, komponen, peralatan uji yang digunakan dan diagram blok peralatan yang akan dirancang.
Contoh:
Secara umum senter yang dirancang mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
• Menggunakan baterai HP
• Lampu yang digunakan adalah LED
• Senter mempunyai ukuran panjang 25 cm dan diameter 4 cm
• Pengisian dapat dilakukan dengan kecepatan kocok 50 kali permenit

Dengan spesifikasi di atas maka komponen-komponen yang dibutuhkan untuk membangun dan menguji senter ini adalah:
• Komponen berupa:
 Baterai HP Nokia 3,6 volt 600 mAh
 Lampu LED 3,6 volt ... watt
 Penyearah, dengan 4 buah diode silikon 1N400
 Magnet silinder dengan ukuran panjang ... cm dan diameter ... cm
 Kumparan dengan kawat 0,2 mm 2000 lilitan diameter ... cm
 Saklar dan casing
• Alat uji yang digunakan untuk menguji adalah:
 Voltmeter DC, Ampermeter DC, Luxmeter dan Stopwatch
Diagram blok rangkaian senter yanag dirancang adalah seperti terlihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Blok diagram rangkaian senter

Keterangan gambar :
a. Induksi : Sebagai penyedia tegangan
b. Dioda penyearah : Sebagai pengubah tegangan AC menjadi
tegangan DC.
c. Baterai : Sebagai penyimpan tegangan
d. Sakelar : Sebagai pemutus dan penghubung arus
listrik dari sumber ke pemakai / beban
e. LED : Sebagai pemancar cahaya.

D. Implementasi dan Verifikasi
Berisi langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan alat serta tahapan-tahapan pengujian yang dilakukan untuk masing-masing blok peralatan yang dirancang.
Contoh:
Setelah jelas spesifikasi dan desain, selanjutnya dilakukan pembuatan dan perakitan masing-masing komponen. Untuk mengetahui apakah masing-masing blok sudah dapat bekerja dengan baik perlu dilakukan verifikasi. Dengan demikian bila ada kesalahan atau kekurangan dapat diperbaiki terlebih dahulu sebelum dirangkai dengan blok yang lain.

E. Validasi
Berisi langkah-langkah yang dilakukan saat pengujian peralatan secara keseluruhan, besaran-besaran yang akan diuji, dan ukuran untuk menilai apakah alat sudah bekerja dengan baik sesuai spesifikasi.
Contoh:
Pada tahap ini dilakukan pengujian senter secara menyeluruh, peliputi pengujian fungsional dan pengujian ketahanan sistem. Pengujian fungsional dilakukan untuk mengetahui bahwa sistem dapat bekerja dengan baik sesuai dengan prinsip kerjanya. Pengujian ketahanan berkaitan dengan kemampuan snter menyimpan energi, kualitas cahaya yang dihasilkan dan juga seberapa lama senter dapat digunakan. Dari validasi ini dapat diketahui kesesuaian hasil perancangan dengan analisis kebutuhan yang diharapkan.

Contoh Abstrak

Abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan. Abstrak atau abstraksi pada penelitian adalah suatu gambaran atau bayangan yang menceritakan tentang alur dari suatu penelitian yang ditulis oleh peneliti agar para pembaca dapat memahami secara singkat inti dari penelitian tersebut. Contoh Abstrak biasanya mendeskripsikan suatu penelitian secara singkat dan sistematika yang dimulai dari nama peneliti, nomor pokok/induk mahasiswa jika si peneliti seorang mahasiswa, judul penelitian, rumusan masalah, teori-teori, metode penelitian, variabel, sumber data, hasil pengujian, dan simpulan dari hasil penelitian tersebut.
contoh abstrak

MAHASISWA UNY JUARA I LKTI COOSTAL PLANNING PLANOPOLIS



Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta berhasil meraih juara 1 LKTI Coostal PlanningPlanopolis yang diselenggarakan oleh  Himpunan Mahasiswa Planologi ITS Surabaya. Pada kompetisi ini, Tim UNY diwakili oleh Shilvina Widi Irsanti (Pendidikan Ekonomi 2013), Eryan Dwi Susanti (Pendidikan Ekonomi 2013) dan Ahmad Agung Masykuri (Pendidikan Geografi 2013).
Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional yang merupakan event dua tahunan ini, mengangkat tema “Perencanaan Pesisir Berkelanjutan” dengan subtema Reklamasi Pantai, Minapolitan, Pengelolaaan Sumber Daya Pesisir, Waterfront City, Ekonomi Pantai dan Mitigasi Bencana pesisir. Final LKTI Coostal Planing Planopolis ITS 2015 diselenggarakan pada hari Sabtu, 18 April 2015 di Gedung Robotika ITS Surabaya.
Pada ajang bergengsi ini, tiga mahasiswa UNY mengangkat karya dengan judul “Optimalisasi Asuransi Nelayan Pengentas Kemiskinan Mewujudkan Indonesia Mandiri di Pesisir Pantai Yogyakarta”. Menurut tim tersebut, permasalahan saat ini banyak para nelayan yang masih ada di garis bawah kemiskinan dan tidak adanya penjamin kehidupan untuk masa depan mereka. Untuk itulah, ketiga mahasiswa tersebut ingin mengembangkan sebuah Asuransi untuk Nelayan. Ide tersebut muncul dari program Kementerian Indonesia mandiri poros maritim yang dirancang oleh Presiden Joko Widodo.
Shilvi, ketua dari tim menyampaikan syukurnya atas kejuaraan ini karena satu-satunya tim yang mengangkat tema sosial kebijakan ekonomi pesisir. Sebagian besar dari mereka mengangkat tema tentang teknologi. ” Alhamdulillah, walaupun tim kami mengangkat tema sosial kebijakan ekonomi pesisir pada akhirnya kami bisa menang. Kami bisa membuktikan bahwa latar belakang disiplin ilmu bukan merupakan  halangan bagi kami untuk terus berkarya,” ungkapnya.
Dalam kompetensi ini, 10 finalis berasal dari Perguruan Tinggi di Indonesia seperti ITB, ITS, UGM, UNY dan IPB. Tim UNY berhasil meraih juara I, kemudian disusul Institut Teknologi Surabaya dengan Juara II dan juara III diraih oleh Universitas Gadjah Mada. Selain kegiatan ini, rangkaian acara dalam Coostal Planning yaitu Plan Expo, Pameran Tugas Akhir PWK ITS, Coostal Planning Videography dan Photography, Amazing Race Nasional serta Mading 3D SMA/SMK se-Jawa Timur. (AP. Winata)

Mahasiswa UIN Sunan Ampel Juara I LKTI Nasional



Surabaya- Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya kembali menuai prestasi yang membanggakan. Kemarin (20/12/14), tiga mahasiswa asal UIN Sunan Ampel Surabaya telah berhasil membawa pulang sebuah piala kejuaraan Lomba Karya Tulis Islami tingkat Nasional. Kompetisi LKTI Nasional ini diselenggarakan oleh UKKI (Unit Kegiatan Kerohanian Islam) Universias Negeri Semarang.
Dengan bermodalkan kreativitas, usaha keras dan do’a ketiga mahasiswa yang bernama M. Saiful Muluk (BKI/5), Irsyad Roxiyul Azmi (BKI/5), dan Regina Zahara (BKI/5) ini meraih juara 1 LKTI Nasional dengan judul karya tulisnya,“Optimalisasi Aktifitas Jalan Menuju Masjid Sebagai Life Style Mengganti Jogging Untuk Upaya Memakmurkan Masjid Dengan Shalat Berjamaah”. “Sebenarnya niat kami ke UNNES hanyalah untuk mempresentasikan karya tulis saja, berharap menjadi juara tidak sama sekali, apalagi melihat lawan presentasi dari Universitas-Universitas terkenal di Indonesia, namun Allah memberikan lebih kepada kami, bahwa kami bisa membawa nama UIN Sunan Ampel Surabaya meraih juara pertama dalam acara tersebut,” jelas M. Saiful (22/12/14).
Acara ini dilaksanakan pada tanggal 19-21 Desember 2014 dengan berbagai agenda yang harus diikuti oleh 15 finalis LKTI Nasional diantaranya adalah Talk Show Kedahsyatan Cinta, Presentasi 15 Finalis Karya Tulis Islami dan Field Trip di berbagai tempat wisata di Semarang. Lima belas finalis tersebut berasal dari berbagai Universitas di Indonsia, diantaranya, IPB (Institut Pertanian Bogor), UMM (Universitas Muhammadiyah Malang), UNNES (Universitas Negeri Semarang), UNEJ (Universitas Negeri Jember), UNTAN (Universitas Tanjung Pura), USU (Universitas Sumatera Utara), dan lain sebagainya. Kontingen dari UIN Sunan Ampel Surabaya mengirimkan 2 karya dan masuk dalam 15 finalis yang meneruskan presentasi di UNNES. “Kami mengumpulkan 2 abstrak. Dari kurang lebihnya 80 abstrak yang masuk ke panitia, 2 abstrak kami masuk dalam 15 finalis di UNNES. Jadi kami harus mempersiapkan 2 karya tulis dan harus mempresentasikan kedua karya tulis kami yang lolos.Alhamdulillah, 1 dari 2 karya tulis kami mendapat juara yang pertama,” jelas Regina.
Sabtu, 20 Desember 2014, acara presentasi di buka pada jam 08.30 di gedung FSB (Fakultas Seni Budaya) UNNES. Satu per satu karya tulis ilmiah dipresentasikan di depan dua orang juri dalam waktu 10 menit dan dilanjutkan dengan wawancara dan tanya-jawab dari juri selama 10 menit. Hingga akhirnya, acara selesai pada jam 14.30, dilanjutkan dengan coffe break dan galla dinner pada malam hari. Hari ketiga, dilanjutkan dengan flied trip di berbagai tempat wisata di Semarang. Flied Trip dimulai dari Goa Kreo, dilanjutkan di kuil Sam Poo Kong, Masjid Agung Jawa Tengah dan pusat Oleh-Oleh Pandanaran. “Banyak pengalaman yang kami dapatkan di sana, baik dari peserta-peserta dari Universitas lain, tehnik presentasi, dan wisata-wisata yang indah di kota Semarang,” jelas Irsyad. “Harapan kami, selanjutnya kami dapat mengikuti lomba-lomba KTI lain, mengukir prestasi untuk negeri, menjadi penerus bangsa yang baik di masa depan,” tambah Irsyad.
Semoga kemenangan dan prestasi yang diraihnya dapat menambah keberkahan dan kebaikan di masa depan untuk UIN Sunan Ampel Surabaya,Islam, bangsa dan negara. Amin

Tim FEBI UIN Sunan Kalijaga Raih Juara II LKTI Tingkat Nasional



Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Kalijaga kembali mengukir prestasi di tingkat nasional. Setelah Tim FEBI Juara I Tingkat Nasional Sharia Economics Paper Competition yang diselenggarakan Institut Pertanian Bogor di bulan September dan Menjadi Peneliti Muda Terbaik di Forum Riset Keuangan Syariah yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di bulan oktober, kali ini, tim dari FEBI yang beranggotakan Irsa Wafiatul Qisthi, Yulis Pramita Sari, dan Resty Mutiara Putri memperoleh Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional dalam acara Sharia Economics Days (Second), yang diselenggarakan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tanggal 27 November 2014. Kompetisi tersebut diikuti oleh lebih dari 90 tim yang berasal dari berbagai universitas terkemuka di Indonesia.
Tim FEBI UIN Sunan Kalijaga berhasil melewati babak penyisihan paper dan masuk ke babak final bersama keempat tim lain dari Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan Universitas Padjajaran. Di babak final, tim peneliti dari FEBI menyampaikan presentasi karya tulis mereka yang berjudul “Model Pengembangan Produk Pasar Modal Syariah dalam Menggerakkan Sektor Riil Berbasis UMKM”. Selain presentasi paper, Tim FEBI dan finalis lainnya juga diberi shariaEconomics Case yang harus dipecahkan dan dipresentasikan di hadapan dewan juri.
Setelah melalui sesi tanya jawab dan proses penjurian yang ketat, yang terdiri dari para ahli di bidang pasar modal, Tim FEBI UIN Sunan Kalijaga berhasil meraih Juara II. Adapun Juara I diraih oleh Tim dari Institut Pertanian Bogor dan Juara III Tim Universitas Indonesia. Dalam kesempatan terpisah, Wakil Dekan III FEBI UIN Sunan Kalijaga, Dr. Misnen Ardiansyah, M.Si,CA,Ak mengucap syukur. “Alhamdulillah, diusianya yang masih muda, FEBI selalu mengukir prestasi ditingkat Nasional dan kami bisa bersaing dengan Universitas-Universitas Terkemuka di Indonesia. Ini merupakan sebuah anugerah dan kami berharap agar prestasi ini dapat menumbuhkan kebanggaan dan sense of competitiveness dari mahasiswa FEBI UIN Sunan Kalijaga”. (Doni-Humas)

Hebat! 2 Mahasiswa ITS Juara Di Universitas Harvard

Kabar24.com, SURABAYA— Dua mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memenangkan kompetisi yang digelar di Harvard University, Amerika Serikat.
Mereka merebut gelar "The Best Social Venture Challenge" dalam kompetisi bertajuk Harvard National Model United Nations (HNMUN) 2015. 

Keduanya adalah R. Aditya Brahmana dari jurusan Teknik Informatika dan Yabes David Losong dari jurusan Teknik Mesin.
Aditya dan Yabes berhasil menyisihkan sekitar 3.000 mahasiswa dari 70 negara di dunia. Mereka berdua dianugerahi satu dari lima penghargaan yang diperebutkan dalam kompetisi tersebut. 

Social Venture Challange (SVC) merupakan gelar juara yang diberikan kepada tim yang memiliki proyek sosial yang memberikan dampak terbesar bagi perekonomian masyarakat.
Proyek sosial yang diangkat adalah pemberdayaan petani dan peternak di Desa Mojosari, Kabupaten Mojokerto untuk membuat vermikompos berbahan dasar cacing tanah dan limbah kotoran sapi.
"Vermikompos tersebut kemudian dijadikan sebagai pupuk untuk meningkatkan produktivitas jagung saat kemarau," tutur Yabes melalui rilis tertulis, Senin (2/3/2015).
Proyek itu menarik perhatian dewan juri. Juri, kata Yabes, sangat terkesan karena berhasil mengubah sesuatu yang jorok bagi khalayak umum menjadi bernilai ekonomi tinggi.
"Mereka terbuka pikirannya dengan hal yang menjijikkan, tapi bisa menghasilkan uang," imbuh Yabes.

Mekanisme kompetisi utama adalah para peserta menjadi representasi dari suatu negara dan dinilai berdasarkan keaktifan diplomasi dengan negara lain dalam memberikan resolusi atas permasalahan dunia. SVC adalah satu dari lima cabang kompetisi.
Saingan Berat

Selain satu tim pemenang, terdapat dua tim ITS lainnya yang turut mengikuti perlombaan ini dalam kategori SVC. Keduanya juga berhasil masuk ke babak final.
"Negara-negara di Amerika Latin yang paling berat, karena mereka sangat ambisius," ujar Aditya, partner Yabes. Aditya, Yabes, dan beberapa tim mempersiapkan diri sejak Oktober 2014.

Mahasiswa angkatan 2011 itu mengungkapkan, permasalahan yang dibahas di PBB tidak hanya berkutat mengenai sosial dan hubungan internasional saja.
"Tetapi juga permasalahan alam dan eksakta yang membutuhkan campur tangan orang-orang teknik," kata Aditya.

Untuk itu, Yabes berpesan agar mahasiswa teknik tak 'alergi' terhadap bidang sosial, politik, maupun hubungan internasional.
Menurutnya, pemikiran-pemikiran mahasiswa teknik dapat diaplikasikan dalam dunia politik.
"Sebab engineering atau teknik tanpa politik itu, kuli," cetusnya.

Perang Yaman ubah rute penerbangan haji

Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Abdul Djamil mengatakan konflik bersenjata di Yaman memiliki potensi membahayakan jamaah haji sehingga rute penerbangan pesawat yang menggangkut tamu Allah tidak melewati negara tetangga Arab Saudi itu.

"Ada Notam atau notice for air man. Yaitu peringatan kepada awak udara agar tidak melintasi kawasan udara dalam hal ini Yaman," kata Abdul di Jakarta, Jumat.

Sebelum ada konflik, kata dia, pesawat haji biasanya melewati kawasan udara Yaman. Rute itu menjadi berubah setelah konflik Yaman-koalisi Timur Tengah terjadi. 

Rute normal penerbangan haji dari Indonesia sendiri secara berurutan melewati Samudera Hindia-Yaman-Arab Saudi. Dengan rute baru itu menjadi Samudera Hindia-Oman-Arab Saudi. 

Salah satu dampak dari perubahan rute itu adalah biaya avtur pesawat haji yang menjadi bertambah karena waktu tempuh dari masing-masing embarkasi di Indonesia menuju Arab Saudi menjadi 25 menit lebih lama dari waktu sebelumnya.

Abdul belum dapat memastikan pengembalian rute normal itu akan diterapkan menilik eskalasi konflik Yaman belum kunjung kondusif.

Belakangan, situasi di Yaman bergejolak setelah negara-negara Timur Tengah yang dipimpin Arab Saudi menggempur salah satu negara teluk itu dengan tujuan menyerang militan Houti. 

Editor: Ruslan Burhani

LPTQ pastikan MTQ Maluku tidak ditangguhkan

Ambon (ANTARA News) - Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Maluku menegaskan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVI tingkat Provinsi setempat di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) tidak ditangguhkan jadwalnya.

"Penyelenggaraan MTQ di SBB tetap sesuai jadwal yakni 13 - 26 Mei 2015 dan dibuka Gubernur Maluku, Said Assagaff," kata Ketua LPTQ Maluku, Ismael Usehamu saat dikonfirmasi Sabtu.

Bupati SBB, Jakobus Puttileihalat dan Wakil Bupati Muhammad Husni, bahkan telah melaporkan kesiapan penyelenggaraan MTQ tersebut kepada Gubernur Said di Ambon pada 8 Mei 2015.

"Jadi jangan percaya sekiranya berkembang isu bahwa penyelenggaraan MTQ tingkat Provinsi Maluku di SBB ditangguhkan, baik hingga 17 maupun 21 Mei 2015," ujarnya.

Kadis PU Maluku itu bahkan mengaku telah secara intensif mengarahkan, memantau dan mengevaluasi kesiapan panitia lokal dalam menyiapkan penyelenggaraan MTQ.

Ismael membantah adanya penilaian bahwa SBB tidak siap menyelenggarakan MTQ XXVI tingkat Provinsi Maluku ."Saya pastikan bahwa SBB siap menyelenggarakan MTQ XXVI tingkat Provinsi karena Pemprov maupun LPTQ Maluku mengfasilitasi dan mensikronisasi berbagai kebutuhan untuk melaksanakan event tersebut," ujarnya.

Dia mengakui, berdasarkan laporan panitia lokal terdapat sejumlah lokasi lomba tidak terpusat di Piru. Padahal, katanya, lokasi lomba dibuat tidak terpusat untuk menyemarakkan SBB.

"Tidak terpusatnya lokasi lomba di Piru inilah yang dinilai bahwa SBB kurang siap menyelenggarakan MTQ tingkat Provinsi Maluku dan kenyatannya semua komponen bangsa di sana mengapresiasi lomba disebarkan juga ke kecamatan," kata Ismael. 

Bupati SBB, Jakobus Puttileihalat bertekad penyelenggaraan MTQ XXVI tingkat Provinsi pada 13 - 26 Mei 2015 itu harus sukses.

"Kami sebagai tuan rumah bertekad sukses penyelenggaraan, prestasi dan pertanggung jawaban keuangan, "ujarnya.

MTQ XXV tingkat Provinsi Maluku di Kota Tual pada Mei 2013 tercatat tuan rumah menjadi juara umum, peringkat kedua adalah Kabupaten Maluku Tenggara dan ketiga Kabupaten Maluku Tengah.

SBB ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan MTQ XXVI tingkat Provinsi saat Raker LPTQ Maluku di Kota Tual pada Mei 2013. 

Editor: Fitri Supratiwi

Siswa Cikarang ciptakan P_BASEMATIC



Sanitasi memiliki makna perilaku yang disengaja dalam pembudayan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia berinteraksi langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Sangatlah penting untuk diterapkan di Indonesia tidak terkecuali daerah bencana.
Pada wilayah yang terkena banjir, terkadang masyarakat sangat kesulitan menemukan air bersih untuk keperluan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) sehingga banyak masyarakat yang menggunakan air kotor (air banjir) untuk memenuhi kebutuhannya, hal ini akan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat.
Sementara pada daerah yang terkena bencana kekeringan akan sangat sulit untuk mendapatkan air sehingga air bersih sangat mahal hargannya. Hal ini selain akan memberatkan juga dapat mengganggu kesehatan masyarakat.
Teknologi P-BASEMATIC dengan memanfaatkan Arang sekam padi dan Triple SPL akan membantu untuk menyediakan sarana MCK dan ketersediaan air bersih pada masyrakat korban bencana dengan cara me-recycle air bekas pakai menjadi air baku kembali dengan memanfaatkan arang sekam padi dan triple SPL. Harapannya dengan penggunaan Teknologi P-BASEMATIC masyarakat didaerah bencana mampu melaksanakan sanitasi dengan baik dan terjaga kualitas kesehatannya.

Mahasiswa Universitas Brawijaya ciptakan parfum berbahan jelantah

Tiga mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, menciptakan parfum aneka aroma yang berbahan baku dari jelantah (minyak bekas menggoreng yang sudah tidak digunakan lagi).

Salah seorang mahasiswa pencetus pembuatan parfum berbahan baku jelantah, Silvia Estrianti (19), Selasa, mengemukakan ide kreatif tersebut terinspirasi dari sejumlah produk dari bahan baku jelantah yang bermanfaat bagi masyarakat dan bernilai ekonomi, seperti karbol dan sabun mandi.

Selain Silvia, dua mahasiswa lainnya yang bekerja sama menciptakan minyak wangi dari bahan baku jelantah itu adalah Nurul Hidayat (19) dan Arulia Zani (19).

"Untuk menghasilkan parfum berbahan baku jelantah ini tidak sulit dan bahan lainnya pun mudah didapat, seperti ampas tebu dan beberapa bahan lainnya. Mula-mula, jelantah dijernihkan dengan cara merendamnya bersama ampas tebu selama sekitar 48 jam dengan komposisi ampas tebu hanya 5-7 persen dari volume jelantah," katanya.

Ia mengaku untuk mendapatkan ampas tebu tersebut, mereka membeli dari penjual es tebu di pinggir jalan atau dari pabrik gula, sedangkan untuk mendapatkan jelantah secara berkelanjutan Silvia dan teman-temannya bermitra dengan rumah makan dengan cara membeli dengan satuan liter.

Karena belum memiliki peralatan khusus dan modern, seluruh proses pembuatannya dilakukan dengan cara manual (tradisional).

Silvia mengatakan setelah dilakukan penjernihan, kemudian disaring agar ampas tebu tidak ikut terproses, baru mengolahnya dengan memasak minyak dengan resep khusus yang ditemukan.

Menyinggung aroma parfum ciptaannya itu, Silvia mengatakan ada tiga, yakni kopi, vanila dan cokelat.

Berdasarkan berbagai literatur, tiga aroma itu memberikan efek relaksasi, seperti kopi agar lebih berenergi, vanila mengurangi stres dan cokelat untuk meningkatkan mood.

Ia menjelaskan bentuk parfum ciptaan mereka itu cukup unik dan lucu seperti biji kopi dan batangan cokelat dengan warna natural. Hanya saja, karya dan aroma parfum ciptaan mereka itu masih lemah dalam segi pengemasan karena belum mendapatkan pengrajin yang bisa membuat kemasan sesuai dengan yang mereka inginkan.

"Saat ini kami masih menggunakan kemasan yang sudah tersedia di toko-toko, untuk kemasan toples kami jual dengan harga Rp8.500, sedangkan sachet seharga Rp6.500," ujarnya.

Melihat produknya yang unik, Silvia dan teman-temannya memutuskan untuk memproduksi dan dijual di kalangan fakultas dan secara daring (dalam jaringan/"online"), namun tetap melalui order terlebih dahulu.

Untuk mewujudkan temuan parfum unik tersebut, Silvia mengaku tidak semudah yang dibayangkan, bahkan mereka pernah nyaris terbakar dalam sebuah eksperimen. 

Pada saat itu hari kelima, mereka mencoba menambahkan lilin atau stearin dalam adonan yang dibuat, namun adonan malah terbakar.

Meski gagal, mereka tidak berhenti dan patah arang. Mereka terus menerus mencoba resep-resep baru, namun juga selalu gagal mewujudkan impian mereka dan akhirnya menemukan resep dan prosedur baru yang justru berhasil.

Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © ANTARA 2015

Home » cara membuat skripsi » Dasar Pedoman Pendidikan Akhlak CARA MEMBUAT SKRIPSI Dasar Pedoman Pendidikan Akhlak

Dasar Pedoman Pendidikan Akhlak

Menurut Zuhairini, setidaknya ada tiga dasar yang mendasari pelaksanaan pendidikan akhlak, yaitu:

a. Dasar Religius

Sebagai agama yang sempurna, maka setiap ajaran yang ada dalam Islam memiliki dasar pemikiran, begitu pula dengan pendidikan akhlak. Dasar religius adalah dasar-dasar yang bersumber dari ajaran agama Islam yaitu al-Qur’an dan al-hadits. Adapun ayat dan hadits yang dijadikan dasar pendidikan akhlak yaitu:
1) al-Qu’an surat al-Luqman ayat 14:
2) al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 21:
3) al-Qur’an surat al-Luqman ayat 17-18:
4) al-Hadits yang berbunyi:
ﻢّ ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠ ، ﻦ ﻣﻠﻚ ﻗﺎل ْ ﺲ ﺑ َ ﻧَ : ا ْﻦَﻋ اﻛﺮﻣﻮا
اوﻻدﻛﻢ واﺣﺴﻨﻮا ادﺑﮭﻢ) .ﻣﺠﮫ رواه اﺑﻦ (
Artinya: “Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Hargailah siswa-siswamu dan baikkanlah akhlak mereka.” (HR. Ibnu Majjah)56Berdasarkan ayat-ayat dan hadits di atas, kita bisa mengetahui bahwa dalam Islam ada perintah untuk mendidik anak dengan pendidikan akhlak serta memberikan suri teladan yang baik, baik kepada keluarganya maupun orang lain.
Dasar Pedoman Pendidikan Akhlak
Dasar Pedoman Pendidikan Akhlak
b. Dasar Yuridis

Dasar yuridis adalah dasar yang bersumber dari falsafah dan perundang-undangan yang berlaku di suatu negara. Adapun yang menjadi dasar pendidikan akhlak di Indonesia terbagi menjadi tiga yaitu:
1) Dasar Ideal
Dasar ideal adalah dasar pendidikan yang bersumber pada falsafah Negara yaitu Pancasila.57 Adapun yang menjadi dasar pendidikan akhlak yaitu sila ke dua yang berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Untuk membentuk manusia yang beradab, diperlukan pendidikan akhlak, karena tanpa pendidikan akhlak akan sulit untuk mewujudkan sila ke dua tersebut.
2) Dasar Konstitusional
Pembinaan akhlak juga diatur dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pokok pikiran keempat sebagaimana berikut:
“Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.”Lebih lanjut, dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 31 ayat:
(1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan ayat (3) menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia. Oleh karena itu, Undang-Undang Dasar Tahun 1945 harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara yang lain untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita bangsa yang luhur.
3) Dasar Operasional
Pelaksanaan pembinaan akhlak juga tertuang jelas dalam Ketetapan MPR No.II/MPR/2004 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara sebagaimana berikut:
Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan pemuda menjadi tanggung jawab bersama anatara orang tua, masyarakat, pemerintah, dan pemuda itu sendiri melalui upaya peningkatan pemantapan keimanaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta pengamalannya; menanamkan serta menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; memperkokoh kepribadian, meningkatkan disiplin, mempertinggi akhlak mulia dan budi pekerti, meningkatkan kecerdasan dan kreatifitas, memperkuat semangat belajar dan etos kerja, serta memiliki keahlian dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani dalam rangka mewujudkan pemuda Indonesia yang berkualitas.

c. Dasar Sosial

Manusia tidak dapat hidup menyendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia harus mampu bergaul dan berinteraksi dengan manusia lain karena manusia merupakan makhluk sosial yang mempunyai pembawaan untuk hidup bermasyarakat. Agar hubungan antara masyarakat tersebut harmonis, maka semua orang harus dapat bersikap atau bertingkah toleran, ramah tamah, dan pandai beradaptasi. Disinilah letak pentingnya pendidikan akhlak, karena di dalam ajaran islam akhlak adalah suatu ilmu yang di dalamnya mempelajari tingkah laku manusia atau sikap hidup manusia dalam pergaulan.